Topik ini mungkin bisa jadi suatu
perdebatan sengit diantara para moms. Tapi secara pribadi sebagai simple
mom, aku lebih memilih popok sekali pakai. Cia (1y5m) dari newborn sampai dengan saat ini masih menggunakan
popok sekali pakai. Saat ini menggunakan merek MamyPoko, sebelumnya sejak newborn
sampai dengan 8 bulan menggunakan merek Pampers. Bisa dikatakan aku pro
popok sekali pakai, meskipun demikian aku tidak anti dan tetap menghormati
pilihan moms lain yang menggunakan popok kain.
Apabila Bayi Pipis/Pup, Ternyata Bukan
Hanya Popok dan Bedong saja yang Kotor.
Awalnya aku menggunakan popok kain dan
itu hanya bertahan dalam waktu hanya sehari setelah pulang dari rumah sakit.
Pada saat persiapan menyambut bayi, aku beli 2 lusin bedong, 2 lusin popok
kain, beberapa baju lengan panjang maupun pendek. Aku pikir cukup yaa
karena ketika bayi pipis atau pup kita akan cuma ganti popok dan bedong
saja. Ternyata kenyataannya tidak begitu. Baju bayi dan alas tempat
tidur/alas perlak yang terkena ompolan/pup bayi ternyata juga perlu
diganti. Walhasil karena salah perhitungan, baju bayi kurang karena
terkena ompol/pup. Baru sehari mencoba menggunakan popok kain, aku
langsung menyerah moms dan ganti ke popok sekali pakai.
Jika menggunakan popok kain dan kita
menggendong bayi, sangat dimungkinkan kalo kita terkena ompolan bayi, bukan
hanya kita, tapi tempat tidur, stroller, sofa maupun car seat juga dapat
terkena nasib yang sama dan apabila tidak segera dibersihkan/kurang bersih akan
menyebabkan bau yang tidak enak. Sedangkan popok sekali pakai biasanya
dilengkapi dengan gel peresap yang bisa menyerap dan menahan cairan agar tidak
mudah bocor. Disini letak nilai plus popok sekali pakai, karena tidak
mudah bocor maka ompolan bayi tidak sampai terkena benda lain dan rumahpun
tetap wangi :)
Musim hujan menyebabkan kekhawatiran yang teramat sangat apabila cucian mulai menumpuk,
terutama jika persediaan pakaian bayi kita pas-pasan. Meskipun ada
mesin cuci yang memiliki pengering, namun biasanya mesin cuci tersebut tidak
mengeringkan 100%, harus dibantu dengan sinar matahari agar benar-benar
kering. Jadi, ada kemungkinan kehabisan popok, bedong atau pakaian bayi -
dan popok sekali pakai jadi jawabannya :)
Kalo moms merasa bisa dan punya
asisten untuk melakukan semua, itu bagus. Namun apabila moms merasa
terlalu sibuk untuk melakukan itu semua, popok sekali pakai merupakan pilihan
yang tepat. Daripada sibuk berkutat dengan cucian, aku lebih memilih
menghabiskan waktu main bersama bayi dan istirahat, tapi semuanya dikembalikan
pada kondisi masing-masing yaa moms. Setelah melahirkan aku merasakan
kelelahan yang luar biasa, jadi aku tidak mau menambah beban aku dengan cucian.
Takutnya malah tambah kecapean dan sakit.
Bahan Popok Sekali Pakai Berkualitas.
Bahan popok aman bagi bayi dan
teruji. Lapisan atasnya lembut dan memiliki pori untuk keluar masuk udara
hingga kulit bayi selalu merasa nyaman. Gel peresap didalamnya juga
mengikat cairan secara baik sehingga membuat kulit bayi tetap kering dan
bersih. Popok sekali pakai yang aku pakai dilengkapi dengan indikator,
jadi kapan bayi pipis dan seberapa banyak/penuh popoknya dapat dilihat dari
indikator tersebut jadi lebih praktis tidak perlu buka-buka popoknya
lagi. Popok sekali pakai berkualitas baik bahkan berbahan lebih lembut
dan berpori dibandingkan dengan popok kain.
Penggunaan popok sekali pakai sangat
mudah, tinggal direkatkan saja. Apalagi sekarang terdapat popok sekali
pakai berbentuk celana, semakin memudahkan kita untuk menggunakannya
disesuaikan dengan umur bayi. Apabila bayi pup, popok sudah penuh atau
sudah waktunya untuk mengganti, popok sekali pakai bekas hanya perlu dilipat
dan kemudian dibuang ketempat sampah. Kepraktisan popok sekali pakai ini terutama
pada saat berpergian, jadi kita tidak perlu membawa pakaian yang banyak dan
popok bekas pun tidak perlu kita bawa kembali kerumah untuk dicuci.
Popok Kain Lebih Hemat dan ramah
lingkungan dibandingkan Popok Sekali Pakai?
Tergantung. Memang popok kain
bisa dicuci dan dipakai berulang-ulang, bahkan dapat disimpan untuk digunakan
untuk anak selanjutnya atau diwariskan kepada orang lain, tapi bagaimana dengan
biaya detergent bayi, pewangi, antiseptic, listrik, ataupun biaya air?
Menurut aku sih tidak bisa dihitung secara matematis yaa.. Begitu juga
isu yang mengatakan popok sekali pakai tidak ramah lingkungan. Memang
benar popok sekali pakai menghasilkan sampah, namun popok sekali pakai juga
menggunakan air dan detergent bukan? Agak sulit untuk membahas dan mendapatkan
jawaban atas pertanyaan ini karena semuanya sebenernya tergantung penggunaannya
dan apa yang digunakan.
Popok Sekali Pakai Menyebabkan Ruam.
Pernyataan yang tepat adalah baik
popok sekali pakai maupun popok kain dapat menyebabkan ruam. Ruam dapat
terjadi karena infeksi bakteri atau jamur akibat popok yang basah/kotor tapi
tetap dipakai, maupun karena alergi. Hal itu dapat dicegah dengan:
- Membersihkan kulit bayi dengan air bersih atau tisu khusus;
- Memastikan kulit bayi bersih dan kering sebelum menggunakan popok yang baru;
- Mengoleskan krim popok (diaper cream) sebelum menggunakan popok baru.
Tidur Malam Tidak Terganggu
Menggunakan Popok Sekali Pakai.
Dengan menggunakan popok sekali pakai,
tidur bayi lebih pulas dan tenang, dibandingkan bila menggunakan popok
kain. Kalau menggunakan popok kain, setiap kali pipis bayi pasti
terbangun dan kita harus segera membersihkannya, sedangkan kalau menggunakan
popok sekali pakai, daya serap yang tinggi membuat permukaan popok kering dan
bersih sehingga bayi tetap nyaman untuk tidur. Tidur merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi, jadi sebisa mungkin bayi dibuat
nyaman saat tidur.
Yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan
Popok Sekali Pakai.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan penggunaan popok sekali pakai, diantaranya:
- Apabila terjadi ruam, segera atasid an temukan penyebabnya. Penggunaan krim popok (diaper cream) sangat membantu untuk pencegahan ruam. Apabila ruam telah terjadi, bisa gunakan krim anti ruam yang dijual di toko obat (Century, Guardian, Watson, dan semacemnya) atau konsultasikan ke dokter anak.
- Ada beberapa bayi yang kulitnya sensitif dengan merek popok sekali pakai tertentu, apabila terjadi gatal/ruam mungkin moms bisa mengganti merek popoknya.
- Sampah bekas popok sekali pakai harus segera dibuang/ dikosongkan secara teratur untuk mencegah bau dan penyebaran bakteri.
Semoga membantu yaa moms :)
______________________________
DISCLAIMER:
Segala sesuatu yang tertulis dalam blog ini bukan dan tidak dapat dianggap sebagai suatu saran professional serta tidak dijamin keakuratannya melainkan agar dapat dipandang sebagai sharing pengalaman dan hasil research pribadi sebagai informasi, termasuk segala tautan yang ada didalamnya, sehingga karenanya tidak disarankan untuk digunakan sebagai dasar rujukan apapun. Pembaca dapat meminta nasihat dan saran professional sehubungan dengan permasalahan yang dialami. Penulis dan pemilik blog tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul sehubungan dengan isi dari tulisan ini. Setiap konten berupa tulisan, gambar, foto, video, rekaman suara, atau gabungan diantaranya yang terdapat pada blog ini dilindungi oleh hak cipta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
No comments:
Post a Comment