Wednesday, November 8, 2017

TRAVELING: Membawa Bayi Berpergian Dengan Pesawat



MEMBAWA BAYI BERPERGIAN DENGAN PESAWAT



Pada dasarnya, bayi (berusia kurang dari 2 tahun) meskipun newborn, dapat melakukan perjalanan menggunakan pesawat.  Tapi ada beberapa maskapai yang mengharuskan newborn dan ibunya untuk memperoleh surat keterangan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara dan setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan berbeda mengenai batas minimal umur bayi untuk naik pesawat.  Berikut tips membawa bayi dipesawat :


Membawa Dokumen Yang Diperlukan, termasuk Tiket Bayi.
Apabila melakukan perjalanan keluar negeri, perlu menjadi catatan kalau bayi itu butuh paspor.  Dan biasanya juga, bayi didampingi oleh orang tua atau saudaranya (disini kita harus bisa membuktikan kalau kita adalah keluarga si bayi).  Bayi (berusia kurang dari 2 tahun) juga memerlukan tiket untuk melakukan perjalanan, biasanya untuk bayi hanya membayar beberapa persen dari biaya tiket orang dewasa meskipun ada beberapa maskapai penerbangan yang menggratiskan biaya perjalanan bagi bayi.  Intinya disini keberadaan si bayi harus dikonfirmasi kepada pihak maskapai sejak booking tiket dilakukan.  Maskapai penerbangan menerapkan kebijakan dan peraturan yang berbeda sehubungan dengan hal ini, jadi konfirmasi sangat diperlukan.



Bayi Akan Duduk Dipangkuan Orang Dewasa Yang Mendampingi.
Bayi biasanya akan duduk dipangkuan kita dengan menggunakan extension seat belt yang disediakan oleh pihak maskapai.  Disini biasanya ada pramugari yang memberikan kita extension seat belt berikut cara penggunaannya.  Cara penggunaannya mudah kok moms.  Oiya, kalo mau lebih nyaman biasanya kita bisa pesan kursi sendiri untuk bayi kita bahkan beberapa maskapai juga menyediakan carrycots untuk baby tidur dan bassinet (biasanya kalo kita duduknya di bulkhead seat) tapi biasanya harus dikonfirmasi yaa (first come, first served basis).    
  


Bayar Ekstra Untuk Mendapatkan Kursi/ Tempat Duluk Dengan Space Lebih Luas.
Ini maksudnya bukan kelas eksekutif/ bisnis, yaa kalo kamu mampu untuk beli kelas itu sih why not :)  Tapi yang aku maksudkan itu biasanya ada beberapa maskapai penerbangan yang menyediakan kursi dengan space tempat yang lebih lega daripada yang reguler dan harganya ga semencekik kelas bisnis/eksekutif.  Kalo kamu beruntung dapet bulkhead seat (tempat duduk yang ga ada kursi penumpang didepannya) secara gratis, itu lebih bagus lagi. Space lega itu sangat membantu karena kita jadi lebih leluasa melakukan aktifitas seperti buat susu dan sebagainya, terutama kalo bayi moms aktif dan bosenan jadi dia bisa turun dari kursi.
 Oiya, kalo moms semua tanya enakan duduk didekat jendela (window) atau sebelah aisle (lorong), aku sih prefer di jendela yah.  Kalo bayi bosan, kita bisa liat jendela dan kalo duduk di sebelah lorong kayaknya sih si bayi bakal ingin turun jalan-jalan terus.  Padahal kan aisle di pesawat (terutama budget) itu sempit banget untuk jalan2 dan pasti ganggu penumpang lain.  


Yang Bisa Dibawa dan Dilarang Ketika Naik Pesawat Bersama Bayi?
Pada dasarnya kita membawa ke kabin semua peralatan bayi yang dibutuhkan seolah-olah kita jalan-jalan ke mall hanya mungkin agak lebih lengkap, seperti membawa selimut dan sweater.  Biasanya cairan/lotion bayi tidak boleh dibawa apabila melebihi 100ml.  Oleh karena itu sebaiknya kita memindahkan keperluan bayi berbahan cair kedalam wadah kecil transparan.  Makanan dan minuman bayi meskipun bentuknya cair itu diperbolehkan dibawa, termasuk ASI, susu formula/ fresh milk, termos air panas.  Stroller biasanya tidak boleh dibawa kedalam kabin.



Bersikap Sopan.
Apabila si bayi rewel dan melempar mainan miliknya keorang lain, maka segera minta maaflah secara tulus.  Kita harus menghormati orang lain juga dan kita tidak tau kondisi orang sekitar bayi kita, apakah lelah atau baru saja mengalami kesedihan.  Jika beruntung, orang lain sekitar kita bisa mengajak main si bayi.  Kalo itu terjadi wah, melegakan sekali sih moms, karena membawa bayi jadinya bukan lagi suatu beban melainkan membagi kebahagiaan juga kepada orang lain disekitar kita.





Berikan Bayi Minuman atau Makanan Pada Saat Take-Off dan Landing.
Intinya sih usahakan pada saat take-off dan landing si bayi mengunyah, menelan, atau mengedot.  Sakit telinga pada saat take-off dan landing sering terjadi, bukan hanya bayi kita orang dewasa juga sering mengalaminya, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara pada saat pesawat naik atau turun.  Kegiatan mengunyah, menelan, atau mengedot tersebut dapat membantu untuk menyeimbangkan tekanan udara didalam telinga.  Apabila hal tersebut tetap membuat telinga bayi sakit dan dia jadi rewel, minta bantuan pramugari untuk menyediakan gelas sterofoam yang diisi tisu dan air hangat untuk dipakaikan ke telinga bayi.


Sebisa Mungkin Pilih Jam Terbang Disesuaikan Dengan Jadwal Bayi.
Apabila bayi sudah memiliki jadwal teratur, untuk menghindari kebosanan dipesawat terutama jika kamu berpergian jarak jauh, usahakan memilih jam tidur bayi untuk penerbangan moms.  Hal itu untuk meminimalisir rasa jenuh, bosan, dan tidak nyaman pada bayi.  Kalo kamu akan melakukan perjalanan jarak pendek sih usahakan tidak melakukan penerbangan pada jam makan bayi, karena selain mungkin moms kerepotan dalam menyiapkan makanan dipesawat, si bayi pun bisa tiba-tiba hilang mood dan selera makan dan jadi rewel.  Kalo itu terjadi, cemilan bisa jadi jalan keluarnya. 


Bawa Mainan dan Sibukan Bayi.
Bawa mainan yang dia suka dan sibukkan dia dengan beragam kegiatan untuk mengatasi kebosanannya, misalnya buku gambar, buku cerita, krayon, atau puzzle.  Kalau dia sudah bosan dengan semua mainan yang moms bawa, moms bisa nyanyi-nyanyi dan bercanda dengan bayi.  Atau kalau kondisi dan keadaan memungkinkan, bayi juga bisa berinteraksi dan bermain dengan penumpang lainnya.






___________________________________



DISCLAIMER:

Segala sesuatu yang tertulis dalam blog ini bukan dan tidak dapat dianggap sebagai suatu saran professional serta tidak dijamin keakuratannya melainkan agar dapat dipandang sebagai sharing pengalaman dan hasil research pribadi sebagai informasi, termasuk segala tautan yang ada didalamnya, sehingga karenanya tidak disarankan untuk digunakan sebagai dasar rujukan apapun.  Pembaca dapat meminta nasihat dan saran professional sehubungan dengan permasalahan yang dialami.  Penulis dan pemilik blog tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul sehubungan dengan isi dari tulisan ini. Setiap konten berupa tulisan, gambar, foto, video, rekaman suara, atau gabungan diantaranya yang terdapat pada blog ini dilindungi oleh hak cipta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.












No comments:

Post a Comment